Minggu, 05 Juni 2011

Laba-laba Kuno Bangkit dengan Teknologi 3D


Kehadiran laba-laba kepiting raksasa, yang sebenarnya hanya berukuran beberapa millimeter ini, menyebabkan kegemparan di Natural History Museum di Berlin.

Laba-laba ini telah terperangkap selama 150 tahun. Berkat teknik scanning terbaru, para ilmuwan berhasil mengidentifikasinya.

Ia terjebak dalam ambar yang begitu gelap selama ratusan juta tahun. Fosil berharga ini bahkan sulit diidentifikasi dengan mikroskop, sampai seorang ahli paleontologi dan laba-laba, berhasil mengenalinya bersama timnya.

[Dr Jason Dunlop, Ahli Palentologi dan Laba-laba]:
“Rekan saya di Manchester Inggris memiliki mesin yang disebut CT scan, yang sangat mirip dengan alat scan medis di rumah sakit. Pada dasarnya alat ini membuat serangkaian X-ray dari sekeliling spesimen ini, yang kemudian bisa kita rekonstruksi dengan komputer, untuk membuat sebuah model tiga-dimensi.”

Dr. Dunlop senang dengan penemuan ini.

[Dr Jason Dunlop, Ahli Paleontologi dan Laba-laba]:
“Yang sangat menggembirakan adalah bahwa kita bisa mendapatkan informasi yang sangat detil dari sebuah potongan ambar yang sangat tua dan kelihatan sangat buram. Dari informasi ini kita tahu bahwa fosil laba-laba ini termasuk dalam genus yang sama dengan laba-laba yang dapat kita temukan saat ini, di Asia Timur atau Afrika.”

Laba-laba kepiting raksasa ini lebih dikenal sebagai laba-laba pemburu. Contoh yang ada di museum masih merupakan satu spesies dengan yang ada di daerah tropis dan semi-tropis.

Laba-laba ini memiliki delapan mata, berwarna abu-abu atau coklat.

Ia melumpuhkan mangsanya dengan racun, walau tidak membahayakan manusia.
Rahangnya digunakan untuk makan, dan mesin scan mengungkapnya dengan detil.

Menurut Dunlop, metode scan ini dapat membuka terobosan baru di bidang paleontologi.

[Dr Jason Dunlop, Ahli Paleontologi dan Laba-laba]:
“Dari otak dinosaurus sampai hewan kecil yang membeku dalam ambar, sekarang bisa kita scan dan lihat tampilan tiga dimensinya. Dengan teknologi ini kita bisa melihat bentuk asli hewan tersebut.”

Scan tiga-dimensi ini memungkinkan anggota tim untuk menganalisa bentuk, struktur dan kondisi kehidupan laba-laba ini, yang tidak bisa dilakukan mikroskop biasa. sumber erabaru.net/ntdtv-videos/91-ntd-news/26673-laba-laba-kuno-bangkit-dengan-teknologi-3d-

[Dr Jason Dunlop, Ahli Paleontologi dan Laba-laba]:
“Ini adalah terobosan baru, dibandingkan apa yang dapat kita lakukan dulu ketika fosil-fosil terjepit diantara bebatuan.”

Lebih dari seribu fosil laba-laba yang terawetkan dalam ambar telah ditemukan. source : viva forum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar